Semenjak absen lumayan lama dari dunia video permainan spesialnya console, kesimpulannya si Captain kesayangan kita kembali muncul melalui seri terbarunya Captain Tsubasa– Rise of New Champions. Pastinya perihal tersebut jadi berita yang mengasyikkan mengingat, permainan yang diadaptasi dari novel karya Yoichi Takahashi ini mempunyai kepopuleran yang sudah mendunia. Permainan yang ialah garapan Bandai Namco serta Tamasoft sendiri ini, dapat dibilang menanggapi seluruh rasa kerinduan hendak suatu permainan sepakbola yang menunjukkan aksi jurus- jurus sekalian tendang fantastis kala terletak dilapangan.
Semenjak awal kali diumumkan sendiri para fans senantiasa digoda dengan bermacam fitur- fitur baru yang lebih dahulu tidak didatangkan digame- game Captain Tsubasa terdahulu, baik dari segi gameplay maupun team- team yang didatangkan pada permainan Captain Tsubasa- Rise of New Champions. Dikemas dengan visualisasi yang lebih moderen dan gameplay diatas lapangan yang penuh aksi, kemudian apakah yang ditawarkan oleh permainan yang satu ini? Akankah Permainan Captain Tsubasa- Rise of New Champios, sendiri hendak mempunyai nasib yang sama dengan game- game adapatasi anime yang lain karya Bandai Namco? Berikut review dari kami!

Cerita Utama yang Berfokus Pada Captain Tsubasa
Semacam game- game Tsubasa pada biasanya, dari segi cerita permainan Captain Tsubasa Rise of New Champions sendiri masih memperkenalkan suatu cerita yang berfokus pada dirinya. Walaupun begitu si pengembang pula menambahan suatu fitur cerita baru yang bernama“ New Hero League” yang hendak berfokus pada kepribadian ciptaan mu sendiri. Untuk kalian fans Tsubasa pastinya hendak merasa sering di dengar dengan, Episode Tsubasa dalam permainan ini. Dimana dalam episode ini hendak menggambarkan petualangan Tsubasa memperoleh gelar ketiga kalinya secara beruntun di Nankatsu. Sebaliknya buat episode New Hero League sendiri kalian hendak berfungsi selaku kepribadian ciptaan mu sendiri yang hendak diberikan kebebasan buat memilah 3 sekolah yang terdapat, antara lain Toho, Furano, serta Musashi. Cerita dalam fashion“ New Hero Legaue” sendiri terkategori segar, dimana kalian hendak tampak didalam suatu kompetisi mini yang diperuntukan buat seleski regu nasional Jepang Junior.
Walaupun keputusan pengembang lumayan aneh dalam membagi 2 episode yang terdapat, tetapi perihal tersebut dapat dibilang terkategori cerdik, dimana Bandai Namco serta Tamsoft seakan membuat“ Episode Tsubasa” seakan jadi bimbingan fashion yang hendak mengarahkan bermacam fitur dan, dasar- dasar bermain permainan. Sebaliknya buat“ New Hero League” jadi tantangan untuk mu, mengingat team- team yang disajikan dalam fashion ini mempunyai tingkatan kesusahan yang lebih besar.
Walaupun begitu, dari segi visual Captain Tsubasa Rise of New Champions tidaklah tanpa celah. Dari segi cutscene yang terdapat karakter- karakter yang ditampilan lebih semacam ditempelkan dibackground yang terdapat. Tidak hanya itu sepanjang melaksanakan review di PS4 Pro, aku masih menjumpai sebagian isu foto yang belum terender secara sempurna spesialnya dibagian pre- match. Kekurangan dari segi visual pula aku jumpai dari, banyaknya layar hitam yang diiringi narasi dibagian fashion story Tsubasa maupun New Hero League. Seakan si pengembang“ malas” buat menyajikan suatu tampilan visual yang malah dapat membuat narasi yang disajikan lebih hidup dibanding menampilakan layar hitam. Tetapi kekurangan- kekurangan tersebut tidak sangat menggangu jalannya game serta sukses ditutupi oleh aksi- aski fantastis diatas lapangan.
Walaupun lagu dari serial animenya ialah dari Dragon Screamer dari DA PUMP absen dalam permainan yang satu ini, dari segi diskusi kepribadian yang muncul melalui cutscene membuat mu serasa lagi menyaksikan animenya, sebab senantiasa mempertahankan pengisi suara aslinya didalam permainan Captain Tsubasa Rise of New Champion. Sehingga cutscene yang disajikan sendiri terasa lebih hidup serta sering di dengar untuk para fans- fans serial animenya. Tidak hanya itu efek- efek suara yang timbul kala mengeksekusi berbagi jurus yang terdapat, membuat aks- aksi sepakbola fantasi ala Tsubasa tergambarkan dengan baik.
Bukan Permainan Simulasi Sepakbola Biasa
Walaupun permainan ini sendiri dirancang jadi suatu permainan simulasi sepakbola yang memperkenalkan bermacam fitur semacam, mengubah formasi, mengubah pemain, opsi strategi, dan fitur- fitur ala permainan sepakbola semacam PES serta FIFA, tampaknya Captain Tsubasa Rise of New Champion tetaplah suatu permainan simulasi sepakbola yang berberbeda dengan 2 permainan tersebut.
Aku sendiri memilah judul review kali ini dengan cuplikan lagu opening Captain Tsubasa
“ Lari, Tendang, serta Berlari” bukan tanpa alibi, sebab memanglah pada dasarnya secara gameplay permainan yang satu ini menawarkan perihal tersebut. Perihal tersebut terjalin sebab tidak terdapatnya wasit dalam permainan Captain Tsubasa Rise of New Champion, sehingga pertandingan sendiri hendak berjalan dengan lumayan“ brutal” dengan aksi- aksi berebut bola dengan sliding tackle dari kedua team. Dengan tidak terdapatnya wasit dalam permainan ini, jangan harap kalian menenmukan pelanggaran yang menciptakan gratis kick maupun kartu kuning serta kartu merah sebab tackle- tackle brutal yang dilancarkan.
Perihal kedua yang membuat permainan ini tidaklah permainan sepakbola biasa, merupakan mekanisme mencetak goal yang disajikan. Dimana bila dalam game- game seragam kalian cuma butuh mencari sudut tertentu ataupun memakai strategi tertentu buat mencetak goal, dalam permainan Captain Tsubasa Rise of New Champion, jangan harap kalian dapat melaksanakan perihal tersebut. Alasannya sekuat apapun tendangan yang kalian miliki bila tidak sukses menghabiskan tenaga dari si kiper hingga mustahil buat mencetak goal. Bersumber pada pengalaman aku sepanjang melaksanakan review ini, terdapat 2 metode dalam mencetak goal dalam permainan yang satu ini, yang awal merupakan menghabiskan tenaga si kiper serta yang kedua merupakan berupaya memancing si kiper sedikit begerak meninggalkan gawanganya kemudian melaksanakan shoot kearah gawang. Walaupun begitu metode kedua tersebut terkategori lumayan susah buat dicoba.