Kingdom Come: Deliverance bukan tipe game yang bisa dinikmati semua orang. Game ini bukan tentang jadi pahlawan super yang bisa ngalahin musuh dengan satu tebasan. Justru sebaliknya, kamu akan jadi karakter biasa yang harus belajar segalanya dari nol. Dari cara bertarung, membaca, sampai bertahan hidup di dunia abad pertengahan yang keras. Jadi, game ini emang cocok banget buat yang sabar dan suka tantangan.
Realisme Jadi Fokus Utama
Yang bikin Kingdom Come beda dari RPG lain adalah tingkat realisme yang ditawarin. Nggak ada sihir atau monster di sini, semuanya murni berdasarkan sejarah dan kehidupan nyata. Setting-nya ada di Bohemia abad ke-15, lengkap dengan konflik politik, perang saudara, dan kehidupan rakyat biasa.
Kamu mainin karakter bernama Henry, anak pandai besi yang hidupnya berubah drastis setelah desanya diserang. Dari situlah petualangan dimulai. Tapi jangan berharap kamu langsung jadi jagoan. Henry harus belajar semuanya perlahan, dari berkelahi pakai pedang, belajar baca buku, sampai urusan makan dan tidur.
Sistem Bertarung Yang Butuh Latihan
Salah satu hal yang bikin banyak orang menyerah di awal adalah sistem pertarungannya. Nggak kayak game RPG kebanyakan, di sini kamu harus bener-bener mikir. Arah serangan, waktu blok, stamina, dan posisi semua harus diperhitungkan. Salah sedikit aja, bisa langsung kalah.

Tapi justru di situlah letak kepuasannya. Setelah terbiasa, sistem ini terasa realistis dan memuaskan. Kamu nggak cuma menang karena level tinggi, tapi karena benar-benar ngerti cara bertarung. Dan tentu aja, itu butuh waktu dan kesabaran.
Detail Kecil Yang Pengaruh Besar
Hal lain yang patut diapresiasi dari Kingdom Come: Deliverance adalah perhatian ke detail. Misalnya, kamu harus mandi supaya nggak dipandang rendah oleh NPC. Atau kamu harus makan secara rutin, karena kelaparan bisa bikin Henry lemes. Bahkan, skill baca juga nggak otomatis—kamu beneran harus belajar.
Transisi antar waktu juga penting. Beberapa misi cuma bisa diselesaikan di waktu tertentu. Jadi kamu perlu perhatikan waktu siang dan malam, kondisi cuaca, sampai siapa aja yang sedang ada di lokasi misi. Semua elemen ini bikin game terasa lebih hidup dan penuh perhitungan.
Cerita Yang Berat Tapi Menarik
Walaupun pacing cerita terasa lambat di awal, makin lama kamu main, makin terasa kompleksnya konflik yang dihadapi Henry. Dari soal balas dendam pribadi, intrik politik, sampai pertarungan besar antar bangsawan, semua disusun dengan narasi yang rapi dan penuh nuansa.
Dialognya panjang dan kadang terlalu banyak pilihan, tapi justru itu yang bikin kamu makin terlibat. Kamu bisa nentuin sikap Henry dalam berbagai situasi. Apakah dia jadi orang yang jujur, atau licik demi tujuan pribadi—semua bisa dipilih.
Kesimpulan
Kingdom Come: Deliverance bukan game buat semua orang. Tapi kalau kamu tipe gamer yang suka tantangan, sabar, dan pengen pengalaman realistis tanpa elemen fantasi, game ini bisa jadi favorit baru. Memang butuh waktu buat beradaptasi, tapi begitu kamu paham mekaniknya, game ini ngasih pengalaman RPG yang unik dan autentik.
Dengan dunia yang hidup, sistem gameplay yang kompleks, dan cerita yang dalam, Kingdom Come: Deliverance jadi salah satu RPG paling berani dalam menghadirkan realisme total. Game ini bukan sekadar main, tapi belajar jadi bagian dari dunia abad pertengahan.