The Forbidden Arts adalah game aksi platformer dengan sentuhan elemen RPG yang cukup menarik perhatian. Dibuat oleh Stingbot Games, game ini mungkin nggak terlalu populer di radar gamer mainstream, tapi buat yang suka eksplorasi, seni sihir, dan dunia fantasi, game ini patut dilirik. Meski belum sempurna, kesan pertama dari game ini tetap ngasih pengalaman yang lumayan menyenangkan.
The Forbidden Arts Dunia Fantasi Dengan Gaya Visual Yang Klasik
Hal pertama yang langsung kelihatan dari The Forbidden Arts adalah visualnya yang bergaya klasik 3D. Grafisnya mungkin nggak sekelas game AAA, tapi cukup solid untuk ukuran game indie. Palet warnanya cerah dan punya nuansa khas dunia fantasi yang bikin nyaman dilihat.
Lingkungannya juga bervariasi, mulai dari hutan, gua, sampai bangunan kuno yang penuh teka-teki. Meskipun teksturnya terkesan sederhana, tapi suasana yang dibangun masih cukup berhasil membawa pemain masuk ke dunianya.

Karakter Utama Dengan Kekuatan Api
Kamu akan mainin karakter bernama Phoenix, seorang pemuda yang tiba-tiba menyadari kalau dia punya kekuatan sihir elemen api. Seiring berjalannya cerita, Phoenix belajar mengontrol kekuatannya sambil menghadapi berbagai musuh dan rintangan di sepanjang perjalanan.
Gameplay-nya sendiri fokus ke platforming dan combat. Phoenix bisa lompat, lari, ngindar, dan tentunya nyerang pake sihir api. Seiring progres, kamu bakal buka lebih banyak skill sihir yang bikin pertarungan makin seru. Walaupun kontrolnya kadang terasa kaku, tapi secara keseluruhan masih cukup bisa dinikmati.
Campuran Platformer dan RPG Ringan
Yang bikin game ini menarik adalah gabungan antara gameplay platformer klasik dan elemen RPG ringan. Kamu bisa naik level, belajar skill baru, dan ngatur mana serta stamina buat nyerang atau bertahan. Selain itu, ada juga sistem loot dan puzzle ringan yang bikin eksplorasi nggak ngebosenin.
Meski elemen RPG-nya nggak terlalu dalam, tapi cukup bikin pemain betah buat lanjut main dan pengin tahu perkembangan karakter. Perpaduan ini bikin game terasa lebih variatif dibanding platformer biasa.
Musik dan Suara Yang Nambah Atmosfer
Satu hal positif lain dari The Forbidden Arts ada di bagian musik. Soundtrack-nya enak didengar dan cocok banget sama dunia fantasi yang disajikan. Efek suara waktu bertarung atau pas aktifin sihir juga cukup oke, walaupun nggak terlalu spektakuler.
Namun, voice acting di beberapa bagian masih terasa datar. Tapi untuk game sekelas indie, ini masih bisa dimaklumi. Yang penting atmosfer game tetap terasa dan nggak ganggu keseluruhan pengalaman main.
Kesimpulan
Kesan pertama dari The Forbidden Arts cukup positif, terutama buat yang suka game petualangan fantasi dengan elemen platformer. Meskipun masih ada beberapa kekurangan dari sisi animasi dan kontrol, tapi ide ceritanya menarik dan mekanik permainannya punya potensi.
Game ini cocok buat kamu yang cari pengalaman ringan tapi tetap seru, tanpa harus terlalu mikirin mekanik kompleks atau grafis mewah. Dengan cerita yang berkembang dan kekuatan sihir yang bisa dieksplorasi, The Forbidden Arts punya peluang buat jadi game yang lebih solid kalau terus dikembangkan.