
Jakarta –
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) direncanakan rapat kerja bareng Komisi XI dewan perwakilan rakyat RI hari ini. Dalam peluang tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyodorkan keadaan terkini jasa keuangan.
Mahendra menyebut dikala ini keadaan industri jasa keuangan cukup baik. Hal ini sanggup terlihat dari perkembangan penyaluran kredit, piutang pembayaran, asuransi dan dana pensiun.
“Ini yaitu apa yang terjadi secara menyeluruh di industri jasa keuangan. Pertama untuk keseluruhan kinerja dari industri keuangan 2024 cukup baik tercermin dari indikator, menyerupai kredit perbankan, dari piutang pembiayaan, maupun dari pembiayaan fintech,” kata Mahendra di Gedung dewan perwakilan rakyat RI, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Lebih lanjut, Mahendra menerangkan kredit perbankan berkembang sebesar 13,09% secara year on year (yoy) per April 2024. Untuk penyaluran kreditnya per April 2024 meraih Rp 7.301 triliun.
Baca juga: OJK Blokir-Blacklist Rekening Bandar Judi Online! |
Untuk penghimpunan dana di pasar modal sebesar sampai 30 Juni 2024 meraih Rp 122 triliun dengan penambahan emiten gres sebanyak 26 emiten. Sementara itu, untuk jumlah penanam modal per periode 30 Juni 2024 meraih 13,08 juta.
Total aset asuransi sampai April 2024, Mahendra menyebut menyodorkan kenaikan yang besar meraih 1,44% secara yoy. Dengan begitu, aset asuransi meraih Rp 1.121 triliun per April 2024. Sementara itu, dana pensiun juga meningkat dengan total aset dana pensiun Rp 1.432 triliun atau berkembang sebesar Rp 8,74% secara yoy.
“Untuk forum pembiayaan perusahaannya modal ventura, terjadi kenaikan piutang perusahaan pembiayaan sebesar 10,82% menjadi Rp 486 triliun sampai April 2024. Sementara itu, terjadi penurunan pembiayaan perusahaan modal ventura sebesar 12,61% secara yoy menjadi Rp 16,32 triliun,” jelasnya.
Kemudian untuk perkembangan fintech peer to peer (P2P) lending mencatatkan kenaikan outstanding pembiayaan sebesar 24,16% atau menjadi Rp 62,74 triliun dengan tingkat wanprestasi (TWP90) sebesar 2,79%.
Pada sektor aset keuangan digital dan kripto, Mahendra berujar sebanyak 19,75 juta total penanam modal kripto per Mei 2024. Adapun nilai transaksinya sebesar Rp 260,9 triliun.