
Jakarta –
Kinerja perbankan BUMN dikala ini mengalami penguatan yang signifikan. Seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Semester I 2024 yang didorong oleh akselerasi bisnis, kenaikan penyaluran kredit, kenaikan transaksi nasabah, serta perbaikan mutu aset yang tetap terjaga. Laba higienis BNI tercatat meraih Rp 10,7 triliun pada Semester I-2024, berkembang 3,8% secara Year on Year (yoy), yang sejalan dengan ekspektasi pasar.
Pertumbuhan keuntungan tersebut disokong oleh akselerasi penyaluran kredit pada kuartal kedua, di mana BNI mencatat perkembangan kredit sebesar 11,7% yoy sampai Juni 2024, dengan total kredit meraih Rp 727 triliun. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan kuartal pertama yang tercatat sebesar 9,6% yoy.
Dalam memajukan kredit, BNI tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan menyalurkan kredit terhadap segmen berisiko rendah, menyerupai korporasi blue chip, baik swasta maupun BUMN, serta kredit konsumer dan anak perusahaan.
Kredit segmen korporasi berkembang 18,7% yoy menjadi Rp 403,1 triliun, sementara segmen konsumer berkembang 15,1% yoy menjadi Rp 132,7 triliun, dengan dukungan utama dari personal loan dan kredit pemilikan rumah (KPR).
Baca juga: Masuk Daftar 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia, BNI: Terpacu untuk Lebih Baik |
Di segi lain, BNI juga terus memajukan kapabilitas di bidang digital banking dengan inovasi yang sesuai dengan keperluan nasabah. Salah satu inovasi unggulan BNI yakni peluncuran wondr by BNI. Aplikasi ini menyodorkan tiga dimensi finansial, yakni Insights, Transaksi, dan Growth, yang menolong pengguna dalam mempersiapkan keuangan dengan lebih baik.
Dibandingkan dengan aplikasi lain, wondr by BNI menyodorkan keunggulan dalam menolong pengguna mengerti referensi pendapatan dan pengeluaran, serta mempersiapkan tujuan keuangan masa depan dengan menegaskan produk investasi yang tepat.
Ke depan, aplikasi ini akan terus dikembangkan menjadi super app dengan banyak sekali fitur gres dan penyelesaian keuangan yang menyasar keluarga serta ekosistem UKM.
Dengan tindakan strategis ini, BNI tidak hanya memperkuat posisinya di pasar domestik, tapi juga mengokohkan dirinya selaku bank yang berorientasi global, selaras dengan keperluan zaman.
Pencapaian ini memperoleh apresiasi dari Anggota Komisi XI dewan perwakilan rakyat RI Hendrawan Supratikno.
“Saya ingin menyodorkan apresiasi terhadap BNI. Berada di tengah para bankers, kami sungguh bahagia sebab mereka memiliki analisa yang baik, baik untuk sektor moneter, fiskal, maupun sektor riil,” ungkap Hendrawan dalam program Fokus Group Discussion (FGD) bertajuk “Global Economic Talk with State-Owned Bank” yang digelar di Jakarta, selesai Agustus lalu.
Hendrawan menambahkan, perbankan yang sehat ialah tulang punggung dari perekonomian negara yang kuat.