
Jakarta –
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi subsidi dan kompensasi energi sampai Oktober 2024 meraih Rp 254,7 triliun. Realisasi itu berisikan Rp 139,6 triliun buat subsidi dan Rp 115,1 triliun buat kompensasi.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pengeluaran untuk subsidi dan kompensasi energi itu dimaksudkan biar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik sanggup terjaga. “Bisa terus melaksanakan kegiatan ekonomi serta mendukung perkembangan ekonomi kami lewat harga listrik dan BBM yang terkendali,” kata Suahasil dalam pertemuan pers APBN KiTA, Jumat (8/11/2024).
Baca juga: Subsidi BBM & Listrik Diganti ke BLT Tergantung Keputusan Prabowo |
Suahasil menerangkan, realisasi subsidi dan kompensasi energi yg meraih Rp 254,7 triliun itu bagi konsumsi BBM sebanyak 13,476 juta kiloliter (KL) atau naik 1,1% dibandingkan realisasi konsumsi pada periode yg serupa tahun lalu.
Sementara itu untuk konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg konsumsinya meraih 6.100 kg. Lalu, buat listrik bersubsidi menembus angka 41,3 juta konsumen atau naik 4,3% dibandingkan konsumen tahun 2023.
Di samping itu, Kemenkeu juga telah menyalurkan subsidi non energi Rp 72,3 triliun per Oktober 2024. Dengan begitu total realisasi subsidi dan kompensasi yg telah dicairkan sebesar Rp 327 triliun.
“Untuk KUR yg bunganya disubsidi pemerintah di ketika ini yaitu Rp 246,6 triliun, lebih tinggi 21% dari penyaluran tahun dahulu,” imbuhnya.
Lihat juga video: Dari PNS Makara Content Creator, Ferry Irwandi: Saya Melihat Peluang
subsidi bbmkompensasi energikementerian keuanganrealisasi subsidiharga bbmkonsumsi lpg